Siapa
yang tidak kenal Cinta Laura Khiel. Semenjak sukses dengan jargonnya “Udah
becek nggak ada ojek” yang sempat populer ketika ia bermain sinetron, namanya
kian gemilang di jajaran artis remaja Indonesia.
Melihat
tingkah polahnya di layar televisi, sempat membuat saya tidak senang dengan
artis ini. Logat kebarat-baratan yang dia buat terkesan hanya gaya saja. Tiap
kali artis ini nongol di layar kaca, saya langsung berkomentar dengan sinis.
“Duh mbak iki, gayane garai males nyawang”, demikian curcol saya sambil
memindah gelombang teve.
Berbagai
perasaan buruk yang saya tudingkan pada Cinta secara sepihak ini kemudian
tersingkir oleh satu hal. Dan satu hal itu membuat perasaan 180 derajat berubah
padanya. Kemarin, usai kuliah, terpikir dalam benak saya untuk mampir ke
perpustakaan pusat UM. Kebetulan letak perpus searah dengan jalan pulang menuju
kos.
Sampai
di sana, karena sendirian, saya pergi ke lantai tiga untuk mencari novel-novel
Pramoedya Ananta Toer. Setelah dapat, ternyata kartu mahasiswa saya masih
diblacklist oleh petugas. Bukan apa-apa, itu disebabkan karena semester lalu
saya sempat cuti kuliah karena sakit.
Menunggu
kartu saya diproses, kemudian saya putuskan untuk pergi ke ruang majalah dan koran.
Lalu sebuah koran berlabel Jawa Pos saya sabet dari meja dan membacanya. Jika
tidak salah surat kabar itu edisi hari Selasa.
Di
sanalah saya menemukan satu artikel yang mengulas kegiatan Cinta Laura di Universitas Columbia (tempat
Presiden AS, Obama, dulu berkuliah). Dalam artikel tersebut disebutkan bahwa
Cinta Laura merupakan mahasiswa yang sangat cerdas, multitalenta, dan aktif di
organisasi kampus (jika di Indonesia, organisasi yang dia ikuti setara dengan
senat). Jabatan yang disandangnya dalam organisasi adalah wakil pimpinan. Selain
itu Cinta Laura juga mengambil sks di atas jumlah rata-rata. Dia mengambik
tujuh mata kuliah sekaligus, sedang jumlah normal yang ditawarkan adalah lima
mata kuliah.
Selain
prestasi gemilang di kancah pendidikan, karirnya juga terus menanjak. Dia
membintangi salah satu film Hollywood yang berjudul The Philosopher. Tak hanya
itu, kiprahnya di dunia tarik suara memikat produser Sony AS untuk
mempertemukannya dengan musisi kelas dunia, Chris Brown. Cinta Laura juga tengah
berduet dengan Guy Sebastian.
Serentetan
berita tersebut membuat saya tercengang. Ternyata di balik tingkah Cinta yang
membuat saya enek, ada juga hal yang membanggakan. Inilah pengalaman saya dari
yang super jijai dengan Cinta Laura, hingga saya yang terpana dengan prestasi
gemilangnya.
0 komentar:
Posting Komentar